Petruk adalah tokoh pewayangan asli dari jawa. Dalam gambarannya Petruk selalu berdampingan dengan tokoh lain, Semar, Bagong, dan Gareng. Mereka ini disebut Punokawan atau dalam arti bahasa Indonesia adalah para pengikut kesatria.
Rata-rata dalam setiap lakon Punokawan atau wayang Jawa. Semar, sang gurulah, yang sering mendapat peran lebih banyak. Berperan sebagai aktor yang penuh kebijaksanaaan dan juga aktor yang sangat humoris. Nampaklah Semar yang begitu sakti, bijaksana, dan tetap merakyat. Tetapi menurut tulisan-tulisan cerita wayang. Petruk juga merupakan aktor yang luar biasa. Lahir dari begawan Salantara. Petruk adalah seseorang yang pilih tanding atau sakti tetapi juga suka bersendagurau.
Gambar DP kali ini memang sengaja mengangkat tokoh Petruk. Dengan petuah-petuah yang mungkin di adopsi dari cerita wayang dan direkatkan dengan gambar petruk menjadi gambar jawa Nasihat Petruk ataupun meme dengan tutur jawa yang ada gambar petruknya.
"ora usah mati-matian ngoyak bab-bab sing ora bakal digawa mati", terjemahannya dalam bahasa Indonesia, "jangan terlalu mati-matian memperjuangkan sesuatu hal yang tidak dibawa mati"
"ora usah mati-matian ngoyak bab-bab sing ora bakal digawa mati", terjemahannya dalam bahasa Indonesia, "jangan terlalu mati-matian memperjuangkan sesuatu hal yang tidak dibawa mati"
"urip kuwi dudu piye kowe diantem iso mbales, nanging senajan kowe diantem tetep iso ngadek jejeg" terjemahannya dalam bahasa Indonesia, "hidup itu bukan tentang bagaimana jika dipukul bisa membalas, tetapi bagaimana ketika dipukul tetap bisa berdiri tegak"
"Sak duwene, sak cukupe. Urip kuwi diakehi mensyukuri nikmat, ben kowe lali carane sambat", terjemahan dalam bahasa Indonesia, "Se-punyanya dan secukupnya saja. Hidup itu diberi banyak ya harus selalu mensyukurinya, supaya kita lupa untuk tidak mengeluh.
Dalam Etimologi lain, nama Petruk juga memiliki pengertian yang lain pula, tetapi senada dengan hal yang baik.
Petruk kemungkinan didevinisikan dari bahasa Arab, Fat-Ruk. Dalam keyakinan Sufi Far-Ruk berarti "meninggalkan semua selain Allah" Nah nama petruk sesuai dengan etimologi dan sejarahnya juga memiliki julukan yang lain, yaitu Kanthong Bolong (bersembunyi saku), Dawala,Dublajaya, dan Pentung Pinanggul.